Selain jagung dan kelapa sawit, ikan lele asap/sale (limbek mosiek) juga menjadi andalan Pasaman Barat dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
Bupati, Drs.H Syahiran MM didampingi Kadis Perikanan Dan Kelautan Pasbar, Ir. Jeflin Luandri mengungkapkan, Pemkab terus berupaya menjadikan Pasbar sebagai sentra pengembangan komoditi lele. Program yang dilakukan mulai dari produksi benih, pembesaran sampai kegiatan pengolahan hasil lele menjadi lele asap.
"Aneka ragam produk lele lainnya, seperti abon lele, kerupuk lele, bakso lele, tepung tulang dan nugget lele juga akan diupayakan untuk dibuat," kata Syahiran.
Menurut sang bupati, potensi alam Pasbar sangat cocok untuk pengembangan budidaya ikan air tawar, khususnya lele. Selain itu, permintaan ikan lele juga terus meningkat, baik olahan maupun konsumsi basah. Sehingga diharapkan dapat memberi kontribusi bagi masyarakat dalam meningkatkan taraf perekonomian keluarganya.
"Mengingat keunggulan yang dihasilkan ikan lele dibandingkan dengan jenis ikan lainnya, serta potensi sumber daya alam yang tersedia, maka Pemkab berupaya menjadikan Pasbar sebagai sentra pengembangan komoditi lele," ungkap Syahiran.
Jeflin Luandri mengatakan, masyarakat bisa mengelola, memelihara dan membudidayakan usaha perikanan air tawar jenis lele. Lahan atau sekitar rumah masing-masing dapat dimanfaatkan secara maksimal dan efisien. Pihaknya optimis usaha budidaya ikan lele yang dia kelola akam berhasil maksimal.
Masyarakat yang tidak memiliki lahan perkebunan sawit, area tanaman jagung dan sebagainya, dapat memanfaatkan pekarangan rumah. Dirinya optimis, penghasilan yang diperoleh pada setiap musim panen, tidak kalah dengan produksi sawit.
"Sekarang ini yang ingin dicapai Pemkab melalui strategi nagari lele ini adalah menjadikan komoditi lele sebagai usaha masyarakat yang bernilai ekonomis dan menguntungkan. Hal ini bertujuan untuk membantu ekonomi masyarakat untuk mengembangkan usaha," ungkapnya. (Posmetro Padang)
Sep 27, 2009
Subscribe to:
Posts (Atom)